Pahami, Introvert Bukan Gagap Komunikasi!

Saya senang menulis––Rekan-rekan pembaca yang baik hatinya, mohon bantuannya untuk membaca kalimat di samping. Apa yang sekiranya hendak saya sampaikan? Apakah pesan yang saya sampaikan sudah dipahami oleh rekan-rekan? Semoga pesan dapat diterima dengan baik. Mungkin bila kurang dimengerti, rekan-rekan dapat memberikan feedback pada kolom komentar.

Pahami, Introvert Bukan Gagap Komunikasi!
Ilustrasi introvert

Segala aktivitas yang dilakukan manusia memungkinkan bersinggungan dengan kegiatan komunikasi. Sebagian khalayak masih memandang bahwa komunikasi adalah bicara. Kata-kata yang dirangkaikan dan dilafalkan melalui ucapan. Memang betul berbicara adalah komunikasi. Berbicara merupakan bentuk komunikasi verbal lisan. Dimana kata-kata menggenggam peranan penting. Oleh sebab itu, banyak sekali fasilitas pendukung agar, mendorong seseorang berbicara yang baik dan bermanfaat.

Namun perlu dipahami bahwa banyak sekali jenis-jenis komunikasi. Hal ini tentunya merujuk pada prinsip komunikasi dimana setiap perilaku berpotensi menimbulkan komunikasi. Mulai sejak dalam kandungan, manusia sudah berkomunikasi. Melalui gerakan yang dilakukan dalam kandungan. Seseorang sedang diam atau doa seseorang kepada Sang Pencipta pun berpotensi menimbulkan komunikasi. Ketika seseorang diam maka itu dinamakan komunikasi non-verbal. Sedangkan, ketika manusia sedang bertransaksi dengan Sang Pencipta maka itu disebut komunikasi transcendental.

Prolog artikel di atas pun berpotensi menimbulkan komunikasi. Mengingat ada pesan melalui lambang-lambang tulisan yang saya sampaikan. Komunikasi tersebut dinamakan komunikasi verbal tulisan. Jadi setiap kegiatan yang menghasilkan informasi berupa pesan dimaknai sebagai komunikasi. Apapun itu bentuknya karena, sebagian besar dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan komunikasi. Dimana komunikasi non-verbal masih memegang peranan yang dominan dalam berbagai kegiatan.

Tujuan dari komunikasi agar, setiap pesan yang rekan-rekan sampaikan dapat diterima dengan baik (komunikasi efektif). Komunikasi yang efektif dapat meminimalisir masalah yang pada umumnya timbul karena ketidaksepemahaman atau disebut miscommunication. Upaya yang dapat dilakukan dalam menciptakan iklim komunikasi efektif, yaitu saling menghargai, mengerti kondisi partisipan komunikasi, empati, peduli dan memahami kondisi lingkungan (waktu dan tempat) pada saat berkomunikasi.

Hakikatnya dalam komunikasi efektif, ditekankan pula untuk memahami kondisi psikologis peserta komunikasi. Mengapa? supaya tujuan-tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik. Manusia diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk yang sempurna dan  memiliki karakter yang berbeda-beda. Sudah barang tentu perlakuan antar individu satu dengan yang lain tidak dapat dipukul rata. Pemahaman psikologi manusia menjadi esensial demi terciptanya interaksi yang positif.

Salah satu karakter kepribadian psikologis manusia, yaitu introvert. Pada bahasan kali ini, saya akan coba mengulas sedikit mengenai introvert person. Menurut situs psyline.id,  Introvert person adalah mereka yang berorientasi ke dalam diri mereka sendiri (inward thinking). Mereka lebih banyak menarik diri dari aktivitas sosial. Bukan karena, mereka anti sosial. Ketika mereka berada di tengah keramaian, mereka akan merasakan kelelahan tersendiri. Mereka akan berusaha untuk mencoba menjadi identitas yang sebenarnya bukan mereka.

Sebagian khalayak pun beranggapan bahwa kaum introvert sebagai orang yang membosankan. Karena kepribadiannya yang tidak suka banyak bicara, senang menyendiri, berkontemplasi, dan tidak suka basa-basi. Mereka lebih banyak berpikir sebelum berbicara dan bertindak agar, tidak menyakiti atau membuat kesalahan.

Tidak sedikit pula yang mengira introvert gagap komunikasi. Sehingga bila ada masalah mereka dianggap tidak mampu menyelesaikannya dengan baik. Para introvert selalu diabaikan dalam penanganannya. Peluang untuk berpartisipasi dalam penyelesaian konflik menurut cara kaum introvert pun terhempas kala paradigma tersebut menguap.

Namun perlu dipahami bahwa dunia juga lahir dari hastakarya para introvert. Beberapa tokoh terkemuka memberikan kontribusi melalui penemuan-penemuan sebagai cikal dari modernisasi. Ketika para introvert berada dalam zona yang diinginkan. Pikiran dan tubuh akan bekerja optimal untuk memberikan hasil yang maksimal. Sehingga tak perlu sangsi jika mereka diberi amanah untuk menyelesaikan suatu masalah atau tugas. Bahkan terkadang hasil akhir yang diciptakan bisa di luar prediksi.

Peduli dan memahami mereka akan menjadi upaya yang tepat dalam berkomunikasi dengan para introvert. Saat mereka sedang sendiri, pikiran dan perasaan berkontemplasi untuk menemukan jalan terbaik. Sehingga dapat mencapai tujuan bersama khususnya dalam penanganan masalah. Maka sebaiknya rekan-rekan diluar introvert dapat melakukan hal-hal berikut.

1. Tidak memberikan stigma negatif terhadap para introvert

Beberapa khalayak masih enggan menjalin komunikasi dengan para introvert karena, banyak sekali stigma-stigma negatif yang muncul. Hal ini sangat memengaruhi tercapainya proses komunikasi efektif. Faktor prasangka menjadi pendorong primer terciptanya stigma. Netralisir prasangka dan pahami bahwa setiap manusia memiliki karakter yang unik.

2. Peduli dan Saling Menghargai

Saat mendengarkan dan didengarkan sebaiknya saling menghargai serta memberikan kesempatan yang sama satu dengan yang lain. Peduli bahwa individu satu tidak dapat memaksakan individu lain. Karakter ini bersifat alamiah dan memanfaatkan secara positif dan maksimal adalah upaya terbaik dalam menjalin komunikasi efektif.

3. Tidak mengubah identitasnya

Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya bahwa ketika introvert memaksa masuk ke dunia yang bukan dirinya, dia akan merasakan kelelahan. Terima introvert sebagaimana introvert menerima ekstrovert atau ambivert. Meskipun dominan introvert  lebih mandiri. Namun tetap saja manusia adalah makhluk sosial. Kehadiran yang satu melengkapi yang lain. Beri kesempatan introvert untuk berkreasi dalam dunianya tanpa mengubah identitas aslinya.

4.  Pahami introvert sebagai bagian dari sosial

Karakter introvert yang suka menyendiri membuatnya sering diabaikan dari lingkungan sosial. Hal ini tentu menyimpang dari tujuan komunikasi efektif. Cara intimidasi pun tidak dibenarkan dalam merangkul mereka. Tetap ajak dan dekati dunia mereka karena, sejatinya meraka mampu memberi manfaat bagi lingkungan sosial.

Lalu sebagai introvert sebaiknya mengapresiasi dan mengekspresikan diri mereka. Meski dunia memandang berbeda, namun setiap manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang sempurna. Karakter dan keunikan masing-masing menjadi identitas yang harus dijaga orisinalitasnya. Berikut upaya yang dapat dilakukan dalam menghargai diri dan orang lain bagi rekan-rekan introvert.

1. Kemukakan pendapat dan gagasan anda ketika ada ide atau masalah

   Jangan diam! Berusaha meluapkan emosi, ide, pendapat, atau saran ketika dunia sedang tidak. bersahabat itu tidak ada salahnya. Bahkan kebebasan berpendapat pun sudah diatur oleh negara. Belajar secara perlahan untuk mengungkapkan.

2.  Pergunakan media untuk mengungkapkan

  Jika kurang percaya diri dalam mengungkapkan, pergunakan media komunikasi. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin beragam sarana komunikasi. Optimalkan dan maksimalkan untuk sesuatu yang bermanfaat.

3. Abaikan sementara komentar negatif

  Komentar negatif hanya akan menjadi penghalang. Meski kaum introvert senang berkontemplasi. Sebaiknya jadikan komentar negatif sebagai motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik.

4. Tetap jadi diri sendiri

Kalian unik, kalian berharga, dan kalian patut dipertimbangkan dalam sosial. Tetap menjadi diri sendiri dalam keadaan apapun. Selesaikan masalah menurut versi kamu. Agar iklim komunikasi dapat melengkapi satu sama lain.

Hakikatnya introvert  merupakan bagian dari sosial. Baik buruk karakternya ialah identitas yang unik serta membedakan dari yang lain. Setiap individu membawa kepribadian masing-masing. Sehingga dalam perlakuannya tidak bisa disamakan. Tidak hanya ambivert atau ekstrovert, introvert juga dapat menyelesaikan masalah melalui cara komunikasinya sendiri. Bahkan tindakan dan caranya pun pada umumnya di luar dari prediksi. Mengingat sifatnya yang mandiri memberikan pengalaman hidup baginya untuk berjuang meski sendiri.

Sekian.

 

Referensi: https://psyline.id/apa-itu-introvert/# diakses pada tanggal 10 Januari 2021

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.