Menyapa Sunyi

Menyapa Sunyi

Ada saatnya aku merasa tak perlu sibuk berbalas kata.
Cukup menepi sejenak di sini, tempat di mana aku sama sekali bukan siapa-siapa.
Menikmati ilalang yang asyik menari ditingkahi tiupan angin semilir.
Atau menghitung kilau sisik ikan, mungkin gabus, baung, atau mujair,
yang memantulkan sinar matahari di tengah telaga sunyi.

Seekor burung bubut alang-alang terbang tergesa dari balik rumpun gelagah.
Dari cericitnya, sepertinya ia sedang berseru pada pasangannya:

"Aku akan pergi dari hidupmu, tak perlu kau menunggu!"

Lalu ia mempercepat kepakan sayapnya, terbang menuju entah kemana.
Aku tersenyum melihat kilat kemarahan di matanya.
Entah apa yang membuatnya kesal hati.
Tuhan memang selalu merancang cerita kehidupan yang tak pernah mampu kita duga akhirnya.

Lalu hari mulai meredup mendung.
Membuatku ingin segera pulang ke rumah.
Ke tempat terbaik untuk menikmati gerimis senja bersamamu…

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.