INSPIRASI EDUKASI

INSPIRASI EDUKASI
Photo by Vasily Koloda on Unsplash

Pendidikan dan pengasuhan anak adalah bekal untuk menjadi sukses di negeri ini.

Sebagai orang tua, pastinya hal ini menjadi momok, mengejar pendidikan anak yang terakreditasi

Hingga tak sedikit seorang ibu harus melepas pelukan si bayi

Karena harus ikut berjuang menabung dana kegiatan belajar dan penunjang pendidikan anak hingga sampai ke jenjang tertinggi.

 

Begitulah kondisi sekarang, sangat ironi!

 

"Lalu harus gimana? Apakah caraku mendidik sudah sempurna?"

"Apakah aku harus menyekolahkan anak di sini dan di sana?"

 

Belajar bahasa asing, kursus tambahan matematik, les komputer, kok jadi serba susah?!

Sementara kondisi keuangan tak bertambah!

Prinsip hidup antara syukur dan pasrah!

Kalau masih bisa makan pakai lauk, Alhamdulillah

Kalau sudah mepet, yah sudah lah.. kita makan nasi dan kuah.

 

Begitu miris kondisi negeri ini, terlebih lagi di dalam aspek edukasi.

Problematik pendidikan seperti sebuah pusaran yang semakin melebar dan semakin membuat hati bergetar.

Biaya sekolah semakin tinggi, kenaikan penghasilan tak kunjung datang, bahkan banyak yang dipaksa berhenti.

Segala berita tentang resesi, tidak membantu apapun, hanya bisa menambah beban emosi.

 

Segala permasalahan muncul dan tak terselesaikan.

Apakah kita tidak berhak mendapatkan kemudahan?

Apa mungkin kita terlalu jauh dari Tuhan?

Ok, sebut ini sebuah ujian, tapi kenapa rakyat kecil yang harus menanggung semua beban??!!

 

Apakah ini kesalahan kami, wahai penguasa negeri?

Apakah kami seperti seekor keledai yang dipecut dan dipaksa lari?!

Begitu sakit dan begitu letih.

Inspirasi.. Motivasi… kian mati.

 

Pendidikan dan pengasuhan seperti apa yang harus aku terapkan pada anakku?

Jika di negeri ini, inspirasi dan motivasi semakin kian terpuruk.

Wajah-wajah sumringah berkelas teganya saling menumpuk dan mengeruk.

Wajah-wajah memelas hanya bisa saling memeluk… karena kami semakin ambruk!

Tiada yang bisa kami lakukan, tidak pula bisa mengamuk.

Semakin kering kami diperas, rasanya campur aduk.

 

Tapi… Kami tidak mau menyerah, tidak begitu saja.

Kami akan terus mencoba dan mencoba, penuh asa.

karena kami yakin bisa bertahan dengan apa yang ada, hidup bergantung FILLAH LILLAH!

 

Tersemat selalu doa… untukmu wahai pejuang negeri,

"Inspirasi dan motivasi akan berganti menjadi sebuah aspirasi."

"Karena kalian lah penerus generasi. Jadilah generasi yang selalu ingat akan ILAHI!"

 

-->><<--

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.