Cerdas Berkomunikasi

Cerdas Berkomunikasi

Karya: Vivian Kho

  Sadarkah kamu bahwa semua makhluk sosial membutuhkan komunikasi untuk membangun relasi antar sesamanya? Bahkan tidak hanya manusia, hewan yang hidupnya berkelompok pun merupakan makhluk sosial juga. Butuh komunikasi untuk saling mengenal satu sama lain dan menyelesaikan masalah dalam kelompok yang sama halnya dengan manusia, tetapi tentu saja dengan cara yang berbeda. 

   Sejak zaman purbakala, komunikasi diterapkan manusia untuk mengajarkan tradisi ke anak cucunya dan mendiskusikan solusi permasalahan dalam kelompok, seperti berburu atau berpindah tempat tinggal. Setelah zaman berkembang, komunikasi berguna untuk kebutuhan militer dan ekonomi, seperti pembuatan sandi atau kode dalam perang dan surat menyurat antar negara untuk membangun relasi dalam kongsi dagang. Tak lama setelah itu, terciptalah teknologi komunikasi seperti telegram, radio, televisi, telepon, hingga ponsel pintar. Alat-alat tersebut sangat membantu perkembangan dalam peradaban manusia untuk menyebarkan informasi, bertukar pesan berupa suara, tulisan, bahkan gambar bergerak seperti video. 

   Namun, tak jarang juga alat komunikasi digunakan sebagai alat koordinasi tindak kejahatan, mata-mata suatu institusi, penyebaran informasi bohong atau hoax, ujaran kebencian, pesan tak senonoh yang dapat menimbulkan konflik, salah paham, pelanggaran HAM, bahkan menimbulkan perpecahan antar atau dalam kelompok. Tak sedikit pula orang yang menjadikan hal itu sebagai kesempatan untuk tenar sekejap atau penghasil uang ilegal seperti hipnotis lewat telepon dan sebagainya. Pasti salah satu dari kita pernah membaca berita tentang hal-hal diatas atau bahkan menjadi korban dari hal tersebut.

   Selektif dalam pemilihan informasi yang tepat dan akurat merupakan solusi paling tepat untuk masyarakat masa kini. Modus tindak kriminal para oknum yang mulai beragam harus diketahui agar kita bisa semakin waspada dan terhindar dari hal yang tak diinginkan. Selain itu, perlu bagi kita untuk menggunakan alat komunikasi sesuai fungsinya dengan baik. Bijak berkomunikasi dengan media sosial, dengan cara tidak menyinggung hal sensitif berbau pornografi atau SARA, berkomentar untuk membangun bukan mengundang sensasi, tidak menggunakan intonasi atau nada atau kata-kata provokatif dan menciptakan interaksi dua arah yang baik agar kedua belah pihak nyaman saat membangun relasi. Jika ada miskomunikasi atau salah paham, solusi yang tepat untuk menyelesaikannya juga dengan komunikasi. Dengan memperjelas situasi atau masalah yang terjadi, kedua belah pihak bisa saling paham sehingga amarah dan rasa curiga hilang serta relasi yang ada dapat erat kembali. Membudayakan berkomunikasi dengan baik di zaman ini memang sulit karena adanya anggapan "kurang gaul" apabila tidak menggunakan kosakata yang tren walau memiliki arti yang kurang baik. Namun, tak ada salahnya untuk melawan arus atau menjadi orang yang berbeda. Dengan tidak mengikuti arus yang tidak baik, kita pasti akan menjadi orang berbudi baik. 

   Banyak motivator dan publik figur mengatakan bahwa komunikasi adalah kunci terbangunnya relasi dan mempererat ikatan yang ada. Komunikasi dapat menguraikan tali kusut problema selama pihak yang terkait mau saling bicara baik-baik tanpa dihadang dinding gengsi. Hewan yang hidup berkelompok saja punya cara berkomunikasi yang baik dan dimengerti semua anggota kelompoknya. Kita sebagai manusia berakal budi tentu dapat melakukannya dengan lebih baik. Kita diciptakan sebagai makhluk sosial bukan soliter, yang artinya membutuhkan sesamanya untuk saling melengkapi. Untuk mencapai hal itu lagi-lagi komunikasilah yang mengawali relasi. Awal masalah karena kurang komunikasi, awal relasi tercipta karena komunikasi. 

   Nah, berikut ada beberapa bukti atau contoh komunikasi merupakan salah satu cara menyelesaikan masalah. Yang pertama, dengan mengkomunikasikan kesulitan atau masalah yang kita hadapi dengan orang tua atau sahabat, kita akan merasa lebih tenang karena kita telah mencurahkan isi hati kita. Kedua, saat ada orang yang secara tidak sengaja menabrak mobil kita saat berkendara, kita bisa bernegoisasi dengan baik agar tidak timbul aksi ricuh yang merugikan. Ketiga, saat kita bertanya akan hal yang tidak kita mengerti pada orang lain kita bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan kita, kalau kita tidak bertanya kita akan kesulitan menghadapi permasalahan yang membutuhkan jawaban atau nasihat atau masukan tersebut. Jika ada konflik antar 2 pihak biasanya ada penengah sebagai pihak ketiga atau mediasi yang mampu mengajak kedua pihak tersebut membuat kesepakatan dan kembali berdamai sehingga ketegangan antar dua pihak tersebut boleh reda dan surut. Lalu hal yang sederhana seperti typo atau kesalahan saat mengetik juga dapat terjadi salah paham. Apabila kita langsung mengoreksinya kepada penerima pesan pasti kesalahpahaman itu tidak terjadi. Lalu contoh yang terakhir, jika masakan yang dimasak orang sekitarmu terlalu asin, kita bisa memberikan masukan dan beberapa tips agar dia tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Tentunya diperlukan cara penyampaian yang baik agar orang tersebut tidak tersinggung. Komunikasi akan berjalan mulus apabila hal yang disampaikan diterima oleh penerima pesan dengan baik serta menggunakan cara yang tepat. Nah, itu adalah beberapa hal sederhana dalam berkomunikasi dan masalahnya di kehidupan sehari-hari.

Jadi, budayakan berkomunikasi dengan baik dan cerdas berkomunikasi, yuk!

Semoga bermanfaat dan memperluas wawasan kalian dan dapat mencelikan mata kalian akan pentingnya komunikasi, ya!

***