Balada Ayam Bakar

Balada Ayam Bakar
Photo by Abigail Miller on Unsplash

Suatu sore di kosan yang bestari. Lapar mulai mendera. Saya bersama satu rekan sekosan akhirnya memutuskan untuk memesan makanan via layanan pesan antar ojek online. Kami sepakat untuk memesan nasi ayam bakar saat itu. Tap.. tap.. tap.. pilih resto, pilih menu dan taraaa.. sudah dapat driver dan tinggal menunggu makanan tiba.

Ponsel saya kemudian berdering. Hal ini biasanya jadi pertanda bapak ojek sudah sampai di lokasi pengantaran atau sudah dekat. Benar saja sang bapak driver yang sudah dinanti-nanti sudah tiba dengan bijaksana di depan pagar. Diriku kemudian beranjak untuk segera menerima pesanan tersebut.

"Terima kasih pak," ujarku sambil menerima bungkusan makanan yang ditaruh di dalam plastik berwarna putih.

Makanan kemudian aku taruh taru di meja, tas kresek itu aku buka. Setelah membuka tas kresek itu tiba-tiba muncul ketidak yakinan dalam benakku. Sekedar informasi saja sebelumnya kami memesan paket dua paket nasi ayam bakar, satu pepes tahu dan satu kulit ayam goreng. 

Lantas aku coba menelisik dan menemukan dua plastik sayur asem. Bersamaan dengan benakku yang meragu aku coba berbaik sangka mungkin memang kalau pesan di resto itu dibonusin sayur asem. "Dibonusi sayur asem pa ya?" pikirku.

Agar segalanya menjadi terang benderang kurogoh lagi plastik itu dan kuraih sekotak styrofoam yang ada di dalam. Saat kuangkat, aku merasa yakin bahwa ini ada yang tidak beres sebab beratnya sangat ringan. Benar saja, saat dibuka isinya ternyata hanya dua potong paha atas bakar. 

"Wah pesanannya salah," kataku waktu itu sambil sedikit menertawai keapesan itu.

Aku coba berbalik namun kusadari bahwa pak pengantar makanan sudah sirna wujudnya. Kawan saya kemudian menyarankan untuk mengubungi pihak layanan pelanggan, ya barangkali bisa diberi solusi gitu. Sapa tau juga sang driver tadi juga belum pergi terlalu jauh.

Tak diduga, pihak ojek online menanggapi dengan cepat dan segera mencoba untuk mengonfirmasi pesanan saya. Mereka meminta waktu beberapa menit untuk memproses hal tersebut. Saya mah langsung mengiyakan saja. Hehe.

"Dah nih, makanannya jagan diapa-apain dulu, siapa tahu bisa dibenerin," kataku.

Tidak lama kemudian pihak operator mengabarkan telah menghubungi sang pengantar tadi dan menginformasikan bahwa yang bersangkutan akan kembali lalu menukar makanannya. Tak disangka, tanpa menunggu terlalu lama, bapak yang mengantar tadi sudah tiba di depan rumah. Diriku pun langsung mendatangi beliau.

"Apa mas yang salah?" tanya bapaknya.

"Ini pak pesanannya beda, kayaknya ketuker sama pesanan orang lain," jawabku.

Tidak perlu terlalu lama untuk menjelaskan masalah ini kepada pak ojek. Beliau juga langsung mengerti dan tidak mempermasalahkan hal ini. Nota dan makanan pun juga masih utuh. Tak banyak fafifu, si bapak ini langsung tancap gas dan tidak lupa meminta maaf karena kejadian tersebut. Saya mah santai aja.

Saya dan kawanku harus kembali sedikit menunda hasrat untuk menyantap ayam bakar tersebut. Meski sudah lapar sebenarnya tapi tak apalah toh bapaknya juga baik hati. Tak ada peristiwa yang membuat salah satu pihak marah-marah kok. 

Beberapa saat kemudian yang dinanti akhirnya tiba. Dengan sigap aku langsung menghampiri dan segara meraih bungkusan makanan tersebut yang sudah diulurkan si bapak. Terima kasih lho pak sudah mau nukerin makanannya.

Lalu kami buka tas kresek itu, sesaat semuanya terlihat baik-baik saja. Kotak styrofoam ada dua, pepes tahu ada, dan kulit goreng juga ada. Lalu kami bersiap untuk menyantap makanan itu. Kita buka kotak itu, awalnya merasa baik-baik saja. Saya bahkan sudah membuka pepes dan seingat saya sudah ada beberapa suapan yang masuk ke mulut saya. Sampai kemudian celetukan teman saya menyadarkanku.

"Ini ayamnya digoreng?" tanyanya.

"Weh, bakar kok harusnya, emang digoreng po ini?"

Aku kemudian mengamati. Awalnya aku lihat ada gosong-gosongnya dikit dan sedikit meyakini ini dibakar. Ah, tidak, masih ragu. Lalu aku perhatikan lagi. Woalaahhhhh! Ayamnya ternyata bukan ayam bakar. Hahaha. Lalu bagaimana akhirn nasib makanan itu? Ya tetap habis dimakan!

END.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.