Steril: Mengapa yang Perempuan?

Steril: Mengapa yang Perempuan?
Image: Pixabay

Sekitar seminggu yang lalu, aku tengok bayi. Kakak si bayi ini adalah teman sekelas anakku. Berwajah polos dan damai, bayi cantik nan mungil itu lelap tidur di boksnya. Ia tak terganggu dengan kedatangan kami yang berdesakan di kamar orang tuanya.

Aku datang bersama bersama enam ibu yang lain. Pertanyaan standar, seperti jam berapa lahir, berat bayi, dan proses kelahiran sang bayi jadi topik awal pembicaraan kami. Setelah kelahiran anak ketiganya, si ibu ternyata langsung minta di-steril oleh dokternya.

"Saya jalan sendiri ke ruang operasi," begitu ceritanya. "Saya pamit suami dan minta dia menemani bayi kami di kamar. Saya takut punya anak lagi, jadi saya langsung minta disteril saja," tambahnya. FYI, anaknya tiga: dua laki-laki dan si bayi perempuan ini.

Awalnya aku mendapat kesan heroik dari perempuan ini. Usai melahirkan dengan proses normal, besoknya ia menjalani sterilisasi. Katanya, saluran indung telurnya dipotong, kiri kanan. Sakit yang dirasakan usai operasi katanya lebih sakit dibandingkan sakitnya melahirkan normal. Whaa?.. Sakit yang luar biasa sempat ia rasakan, yang membuat ia mencari perawat jaga, dengan menggendong bayinya. Berdua saja dengan bayinya.

Aku heran, kenapa si istri ini memilih men-steril dirinya. Keputusan tidak ingin menambah jumlah anak pasti disepakati suami istri. Namun, kenapa istri yang disteril? Si istri sudah melahirkan 3 kali, semuanya dengan proses normal, masak tubuhnya masih harus di-'sakiti' dengan sterilisasi?

Lagian, yang namanya sterilisasi itu adalah permanen. Alias tak bisa lagi dibalikin ke kondisi semula. Alias tak bisa lagi punya anak. Semoga si suami tak memaksa istri untuk melakukan sterilisasi. Semoga si istri memahami konsekuensi dan pilihannya.

Buatku, ada pertanyaan belum terjawab. Kenapa bukan si suami memilih disteril? Pertanyaan besar! (rase)

 

Catatan:

Beberapa tulisan saya ambil dari postingan blog lama saya yang sudah tutup, termasuk tulisan ini, postingan 12 Maret 2014, usai kami tengok bayi..

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.