Beda Orang Beda Caranya

Beda Orang Beda Caranya
Pixabay.com

 

Komunikasi itu butuh seni katanya, lebih lanjut komunikasi itu butuh ilmu. Berbekal ilmu kita dapat berkomunikasi dengan tepat pada masing-masing individu yang berbeda. Karena beda orang beda cara komunikasinya.  Terlebih dalam memecahkan masalah, menyelesaikan masalah atau meredakan masalah, tentu komunikasi menjadi kunci utamanya. Pernah dengar ungkapan "kenapa gak ngomong?" atau "semuanya itu cuma butuh dikomunikasikan!?" nah itu dia pentingnya komunikasi. 

Dimulai dari jenis kelaminnya, tentu pola bicara pria akan berbeda dengan pola bicara wanita bukan? Jika dengan pria cukup bicarakan intinya saja dan langsung ke pokok pembicaraan, maka kaum hawa butuh intro dan bumbu sebelum kita menyampaikan pokok pembicaraan. 

John Gray dalam karyanya  Man Are From Mars Vs Woman Are From Venus mengungkapkan, “Pria dan wanita memang seharusnya berbeda”. Lebih lanjut aspek terpenting dari perbedaan cara berkomunikasi mereka terletak pada “rasa kesadaran pada diri sendiri”. Bagi pria, rasa kesadaran diri diartikan lewat kemampuannya dalam menerima hasil sedangkan bagi wanita rasa kesadaran diri diartikan lewat perasaan dan kualitas hubungannya.

Setelah jenis kelamin, kita akan berhadapan dengan watak individu. Beda orang beda personaliti, para ahli mengkategorikan mereka menjadi beberapa kelompok. Mari mulai dengan teori MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator yang menyusun personaliti ke dalam 16 kelompok kombinasi dari Sensing (S), Thinking (T), Intuition (N), Feeling (F), Introvert (I), Ekstrovert (E), Perceiving (P), dan Judging (J). Maka jika ingin komunikasi berlangsung dengan tepat, tentu pendekatan yang kita gunakan akan berbeda terhadap orang yang memiliki hasil tes ENFJ dan orang dengan hasil tes INFP. 

Ataupun konsep STIFIn yang mengkategorikan Personality Genetik (PG) seseorang kedalam 9 kategori. Terdiri dari Mesin Kecerdasan (MK) utama yang dikemudikan oleh kemudi motivasi. Mesin Kecerdasan menurut konsep ini dibagi menjadi 5 yaitu Sensing (S), Thinking (T), Intuiting (I), Feeling (F), dan Insting (In). Dengan kemudi motivasi introvert  (i) dan esktrovert (e) untuk tipe STIF sedangkan In berdiri sendiri tanpa motivasi. Maka menurut konsep ini beda PG beda pula cara komunikasi efektifnya. 

Lebih lanjut manusia hidup bersosialisasi di lingkungannya. Mulai dari negara tempat ia berasal, lalu suku tempat dia tinggal, kemudian kebiasaan keluarga dalam memperlakukannya akan berkontribusi pada gaya komunikasi mereka. Berkomunikasi dengan orang Sumatera misalnya tentu akan berbeda dengan orang Jawa. Jangan terlalu baper dan ambil hati jika mendapati keras tegas nadanya orang Sumatera, karena memang seperti itu bawaan lingkungannya. Jangan anggap remeh dan menyepelekan lembut dan legowonya orang Jawa karena memang seperti itu bawaan lingkungannya. 

Itu baru satu jenis lingkungan tempat individu dibesarkan, belum lagi lingkungan kerjanya, lingkungan mainnya, bahan bacaannya, tontonannya yang juga akan memberi efek terhadap gaya komunikasinya. 

Maka benar komunikasi itu butuh ilmu, karena beda orangnya beda caranya. Berbekal ilmu kita tahu cara tepat berkomunikasi dengan seseorang. Sehingga harapannya permasalahan yang ada dapat segera ditangani dengan cepat lewat komunikasi yang tepat. 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.