Inovasi Blockchain dan Komunikasi serta Public Relation 

Inovasi Blockchain dan Komunikasi serta Public Relation 

 

“Kenapa ya, sampai sekarang belum ada konsultan yang serius menggarap komunikasi perusahaan-perusahaan cryptocurrency, NFT, dan metaverse? Padahal nilai ketiganya sangat terpengaruh oleh opini publik. Saat opini publik mendukung, nilainya akan melonjak. Sebalikya kalau opini publik tidak dikoordinasi dengan baik saat terjadi bad publicity, nilainya anjlok,” demikian pertanyaan saya ke Pandu Sastrowardoyo, Co Founder Asosiasi Blockchain Indonesia sekaligus pendiri berbagai perusahaan yang berhubungan dengan penerapan teknologi blockchain. 

Menjelang revolusi industri 4.0, ada dua tantangan yang harus cepat dipecahkan bangsa ini, yaitu adaptasi dengan teknologi blockchain dan potensi krisis pangan yang akan menjelang. Terlambat mengantisipasi keduanya akan membuat lagi-lagi bangsa ini sekedar jadi pasar, bukan pemain utama, apalagi bermimpi menjadi penguasa ekonomi dunia. Padahal keduanya merupakan kunci bagi Indonesia untuk merebut kembali posisi strategis kita di kancah internasional, setelah puluhan tahun kita tidak dianggap sebagai apapun. 

Sumber Daya Manusia Indonesia memang terkenal ulet, cepat, disiplin, dan teliti. Sayangnya, seringkali karya-karya terbaik bangsa kita tidak didukung oleh upaya komunikasi yang memadai, sehingga inovasi yang ada selalu dianggap hanya ikut-ikutan bangsa lain. Bahkan lebih menyedihkan lagi, karena minimnya penghargaan di dalam negeri, mereka terpaksa menetap di luar negeri dan menjual pemikiran dan idenya kepada bangsa lain, menghasilkan fenomena brain drain, yang bila tak cepat diatasi, bisa membuat kita mengikuti nasib India dan Afrika. 

“Itu memang yang benar terjadi dengan industry blockchain kita. Saya sendiri sebagai pendiri Bali Coin, harus menerima kenyataan harus bersaing dengan investor besar.Support dari dalam negeri nyaris tidak ada. Yang ada malah berbagai peraturan yang menghalangi perkembangan kami. Namun ya kami kerjakan saja sebisa kami, berdasar kemampuan pengetahuan digital marketing yang ada. Alhamdulillah saat ini Bali Coin sudah ada transaksi organiknya,” ungkap Rizky Nur Zamzami. 

Dari rata-rata komentar pejabat mengenai blockchain, saya menemui banyak yang mengeluhkan sulitnya mengajak anak-anak generasi millenial, mulai dari Gen Y, Z hingga Alpha untuk berinvestasi demi kemajuan bangsa. Padahal mereka sebenarnya memiliki potensi luar biasa besar yang selama ini bukannya nihil, namun gagal dideteksi. Mereka lebih memilih menyimpan sisa penghasilannya dalam bentuk aset digital, karena dirasa lebih praktis, mudah dicairkan, dan tidak terbelenggu aturan yang seringkali berbelit dan membingungkan. 

Blockchain, baik yang penerapannya dalam bentuk metaverse, media sosial, cryptocurrency, maupun NFT adalah sebuah komunitas luar biasa besar yang masih bergerak dalam bayangan. Ada, ramai, dan bergerak nonstop 24 jam, namun tak terasa riaknya. Di sinilah anak-anak muda menginvestasikan uangnya dalam jumlah yang luar biasa besar. Selama ini memang belum terendus dan disadari karena memang belum ada perundangan yang secara efektif dan efisien yang bisa memfasilitasi transaksi mereka. Bahkan kebijakan memajakinya pun akhirnya menjadi debat kusir dan kontra produktif. 

Ini terjadi karena selama ini media kita lebih sibuk meliput inovasi bangsa luar. Ambil saja metaverse sebagai contoh. Jurnalis lebih sibuk meliput Facebook, Roblox, Microsoft, dan lainnya seolah merekalah pelopor teknologi ini. Padahal hingga detik ini, belum juga jelas wujud metaverse yang mereka gadang-gadang. Sementara metaverse buatan anak bangsa, myriad.town dan realitychain.io, misalnya dianggap remeh dan minim pemberitaan, padahal keduanya sudah berkali-kali sukses membuat event virtual. Karya mereka nyata dan sudah ada wujudnya. Mengundang jurnalis-jurnalis ini untuk sekedar makan malam membicarakan update terkini mengenai dunia blockchain Indonesia luar biasa sulitnya.

Mentalitas inferiorty complex harus segera dibenahi, jika kita ingin serius dengan niat membenahi bangsa ini. Sekecil apapun progres dan inovasi yang berhasil dikerjakan, seharusnya didokumentasikan, dikomunikasikan, dan diberitakan secara serius. Jurnalis-jurnalis dan ahli Public Relation kita harus segera diupgrade pengetahuannya agar segera menguasai lika-liku bisnis ini. Bila perlu, seharusnya dibuat desk khusus blockchain di tiap media agar informasi terkini mengenai dunia ini bisa mengalir lebih cepat.

Apalagi menjelang Pemilu 2024 nanti. Tantangan kita sudah bukan lagi memilih pemimpin merakyat dan fokus membangun infrastruktur fisik. Masa-masa keemasan itu telah berlalu, dan akan segera digantikan oleh pertanyaan, siapa pemimpin yang bisa mengakomodasi anak-anak muda yang bekerja tanpa kenal lelah menghasilkan inovasi anti mainstream seperti ini? Siapa yang sanggup membangun perundangan yang bukannya membatasi, namun sebaliknya memfasilitasi kreativitas dan jerih payah mereka. Siapa yang sanggup menarik investor agar mau menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan teknologi blockchain dunia? Siapa yang bisa dan punya kapasitas membangun Silicon Valley 2.0 di Indonesia, bukan sekedar sebuah seremoni gunting pita?

Ini adalah sebuah PR besar bagi dunia komunikasi dan public relation di Indonesia. Keterlambatan adaptasi yang selama ini terlanjur terjadi harus segera dicari solusinya. Bukan sekedar ikut dalam fenomena FOMO, fear of missing out, lalu ikut-ikutan latah memberitakan blockchain, namun memahaminya secara utuh sebagai sebuah industri yang memiliki nilai ekonomi luar biasa. 

Penyadaran segera harus dilakukan, tanpa saling tunggu. Dunia blockchain adalah dunia yang bergerak cepat. Satu entitas bisa dengan cepat berkembang pesat atau sebaliknya bangkrut dalam hitungan detik. Kebiasaan lelet dan minim inisiatif harus dienyahkan jika kita ingin menggarap komunikasi di dunia ini.

Hariadhi

Soon Chief Erroneous Officer of MACS909, Business Development Manager of Myriad, and Ketua Umum Koperasi Data Pangan Nusantara

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.