Rumah Alien

Rumah Alien

Akhirnya lonceng itu berbunyi juga. Penuh sudah kepalaku dengan belajar.
Walau aku hanya kelas 3 SD... rasanya cukup sudah sekolah untukku.

"Meiiiii....!!" Kudengar teriakan seseorang memanggilku saat kusebrangi jalan padat sepulang sekolah.
Aku menengok malas kebelakangku sambil menjawab " Iyaaa!!!!"
Dalam moment itu aku tiba-tiba terhenyak... Pas dibelakangku... ada dia...
Bima... pujaanku. Mimpiku...
Mimpi cinta anak monyet....begitu kata orang.

Kulihat Adi menepuk bahunya..." Bim ada Meilan tuuuh!!!
Aku terhenyak kaget mendengar kata- kata Adi...
Saat itu posisi Bima begitu dekatnya denganku...dia melihat tajam kemataku, lalu berpaling kasar ke Adi sambil berkata..."Dia itu Cina, Di!!!"
Melengos dan berjalan didepanku dengan pandangan tajam jijik.

Telah berlalu lebih dari 30an tahun kenangan itu... tapi bekas lukanya masih menguak lebar didadaku. Ada rasa sedih, marah, kesal, sesak...semuanya berkecamuk didalamnya.
Pandangan itu tak akan pernah kulupakan. Cercaannya tak pernah hilang dari ingatanku.

Malam ini tiba-tiba terkuak lagi didepanku, sekali lagi dalam hidupku ini...
Diskusi dengan kepala accounting dikantorku berakhir dengan debat mulut yang tak ada ujungnya...sampai akhirnya dia berteriak...lantang... " Cina luh, pulang sana kenegara luh!!"
Panas kepalaku seperti terguyur dengan bongkahan es...beku...
Perasaan berkecamuk kurasakan lagi... begitu miripnya dengan 30 an tahun yang lalu.

Pulang ke negaraku... hmm... dimanakah negaraku...? Inilah negaraku... aku lahir disini... besar disini...bekerja dan mencari makan disini...
"Pulang ke negaraku..." ya disinilah aku sudah pulang!!!!

Tak ada lagi kata-kata yang dapat kuucapkan apalagi serangkaian kalimat berkelanjutan. Hanya satu yang ingin kutanyakan walau hanya sekali ini saja:
"Dimanakah rumahku?"

(Shanti Santi, 6 Juni 2020)


Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.