Menunggu Corona Bosan

Menunggu Corona Bosan
picture dari Pixabay
Sekian hari tak bertemu dirimu
Tak mudah bagiku menata hati untuk tetap kuat
Pandemi ini tak hanya untuk kita berdua
Tapi berlaku untuk seluruh negeri bahkan seluruh semesta
Ku tak pernah tau seperti apa kau di sana
Bagaimana makan siangmu
Dan seperti apa tidur malammu
Yang ku tau,
Kau menjalankan sumpah Hippokratesmu untuk ibu pertiwi
Bersama paramedis lainnya
 
Kini, hanya foto yang bisa kusentuh
Bukan tubuh kekarmu
Hanya suara dari gawai yang bisa kudengar
Bukan bisikmu di sisi telinga setiap pagi
 
Kau tak ingin pulang
Karena kau tak mau membawa virus itu mendekati kami,
Aku dan calon buah hati kita
Aku belajar seperti bintang yang setia kepada bulan
Walau tak bisa saling mendekap
Tapi selalu menemani di setiap malam
Dalam diam
 
Aku sabar menunggu sampai virus ini bosan
Walau tak akan pernah bosan mencintaimu
Dan tak mungkin bosan mendoakanmu
Kau tau?
Seperti apa doaku malam ini
Doa keselamatan bukan hanya untuk kita bertiga
Tapi juga untuk semua mahluk di semesta bumi ini 

Yang sedang berperang melawan Corona
Aku rindu teramat sangat kekasihku
Hai Corona
Waktu boleh kau ambil
Kau buat kami semua bekerja dari rumah
Kau obrak-abrik rencana anak-anak kami untuk Ujian Nasional
Semua proyek di jadwal ulang, pekerjaan, liburan
Kau buat mereka yang tersayang harus hidup berjauhan sementara ini
Dan kau buat kami tak bisa ibadah di rumah Tuhan kami
Tapi tak mungkin kau curi semangat ini
Semangat rakyat Indonesia untuk berjuang
Berbagi dan saling memberi
Juga menjaga demi keutuhan rakyat Indonesia tercinta
 

Puisi ini untuk teman-teman, sahabat sahabatku juga relawan  yang keluarganya harus berjuang di garda terdepan mengobati para pasien yang terinfeksi Covid-19. Semangat selalu Tuhan selalu ada untuk kita semua.

Langit Salvia - ESN, 28 Maret 2020

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.