Jangan Mudik

Jangan Mudik
sumber: facebook ayunan china

"Adek udah ga sabar bang, sebentar lagi lebaran."

"Abang juga dek, pasti menyenangkan."

"Tabungan adek, Insya Allah sudah cukup untuk mudik."

"Emang kita akan pulang kampung dek?"

"Iya dong bang, kan udah tradisi."

"Tapi dek...tahun ini beda situasi dan kondisi."

"Karena si copid itu?"

"Itu, kamu tau."

"Abang ga rindu emak sama bapak?"

"Rindu abang sama mereka, rasanya sudah memuncak."

"Lalu?"

"Tapi keselamatan mereka nomer satu."

"Maksud abang?"

"Si copid itu bisa ikut, kalau kita pulang."

"Tapi, mau sampai kapan bang?"

"Sabar dulu, kita harus mengikuti 
anjuran pemerintah, toh kata mereka mudik dilarang."

"Adek rindu suasana kampung setiap kali lebaran."

"Tahun ini kita nikmati saja lebaran di perantauan."

"Lebaran di kampung suasananya beda."


"Ini demi kebaikan kita semua."

"Tapi lebaran di kampung enak."

"Buat apa pulang kalau kehadiran kita ditolak?"

" Lebaran di kampung banyak saudara."

" Tapi kehadiran kita, membahayakan mereka."

"Terus kapan kita pulang bang?"

"Tunggu anjuran pemerintah berikutnya, mereka akan mengganti hari libur lebaran, supaya kita bisa pulang."

"Adek ikut aja, apa yang menurut abang baik"

"Sementara ini jangan panik, jangan piknik, jangan mudik sampai keadaan membaik."


#Jangan Mudik

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.