GILAK! LO TUWAK BANGET?

GILAK! LO TUWAK BANGET?
Jimmy di pojok kanan bawah

Hari itu saya janjian sama Jimmy di sebuah kafe, di Citos. Udah berapa tahun saya gak pernah ketemu dia. Sesampainya di lokasi, kafe terlihat sepi. Hanya ada dua bangku terisi. Yang satu diduduki oleh beberapa perempuan yang asyik mengobrol. Di bagian depan ada seorang bapak tua yang sedang asyik membaca buku.

Akhirnya saya memilih bangku yang ada di pojokan dan mengirim WA ke Jimmy, "Jim, udah sampe mana? Gue udah di lokasi, nih."

Gak lama kemudian, WA saya berbalas, "Gue udah nyampe dari tadi. Jalanan lancar banget sampe2 gue kecepetan dateng,"

Ting! Seketika itu juga saya tersadar bahwa bapak tua yang saya lihat tadi pasti adalah Jimmy. Segera saya beberes untuk menghampiri Jimmy. Saya berencana akan menyapa dengan kalimat, "Woy, Jim. Tua banget lo sekarang? Padahal dari tadi gue udah liat elo tapi gak ngenalin, lo keliatan tua banget."

Oups! Tiba-tiba saya tersadar. Lamat-lamat terdengar suara Ibu saya yang selalu bilang, "Kalau kamu tidak punya kata-kata yang baik untuk dilontarkan, lebih baik, diam."

Saya menghela napas dalam-dalam. Mencoba untuk menenangkan diri. Berusaha mengusir enerji negatif. Sekaligus menginventarisasi kata-kata baik untuk Jimmy. Okeh...siap? Ya, saya siap sekali. Dengan langkah

mantap

saya berjalan ke arah Jimmy, duduk di hadapannya sambil berkata, "Hey. Apa kabar, Jim?"

Jimmy mengalihkan mata dari buku yang dibacanya ke arah wajah saya. Sejenak dia nampak kebingungan sampai akhirnya dia tersenyum dan berteriak menyambut kedatangan saya "Woy, Bud. Tua banget lo sekarang? Padahal dari tadi gue udah liat elo tapi gak ngenalin, lo keliatan tua banget."

Aduh! Emak gue nasihatnya kurang lengkap, nih. Seharusnya bukan cuma bagaimana mengusir enerji negatif dari dalam tapi juga bagaimana menyikapi enerji negatif yang datang dari luar. Hahahahahaha....

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.