PERTEMUAN SANG YATIM DENGAN PIATU ✨

Perjalanan hidup kadang tidak seindah dengan rencana kita, tapi saya terus berusaha belajar untuk menyakini tentang ini ; “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ... (QS.Al-Baqarah;286)????

Down, adalah kata yang sangat saya hindari. Kalimat itu saya saya rubah persepsi dengan enggak apa-apa hari ini nangis, besok ceria lagi, enggak apa-apa hari ini gagal besok coba lagi, enggak apa hari ini jatuh besok bangkit lagi. Kalimat yang terus saja, saya ucapkan ketika sedang pada titik rendah yang sulit untuk dijelaskan.

Tapi ternyata kalimat ampuh itu seketika hilang. Ketika Allah menguji saya dengan Berpulangnya Ibu, kalimat itu menjadi tak mujarab, kalimat itu hambar, bahkan rasanya perih. 

Tertunduk lemas, pandangan mata tak terarah lamat-lamat tak terasa sudah hampir 1 bulan saya hilang rasa, hilang gairah padahal sudah memasang rencana agar tidak pada posisi ini, down.

Bismillah, saya kembali memulai langkah, kembali melakukan perjalanan hingga berangkatlah saya tugas ke Aceh.

Singkat cerita saya bertemu dengan mereka “Sang Yatim, sejak dari usia kanak-kanak sudah kehilangan sosok Ayahnya dan Sang Yatim satunya juga sama kehilangan Ayahnya di usia remaja dimana sosok Seorang Ayah menjadi sangat penting”. Dalam hati saya berucap, ujian saya tidak sebanding dengan mereka ????.

Ya Allah, malu rasanya mengeluh. Mereka tidak mengeluh malah memilih untuk berjuang menghafal Al Qur’an ditengah hingar bingar perkuliahan, memilih hal yang tak sama. Memilih bersyukur, memilih untuk memuliakan orangtua dengan cara yang berbeda. ????

“Pelatih, saya belum sempat mengenal ayah dalam waktu yang lama, Semoga pilihan ini, bisa memuliakan Ayah disana, ujar salah Sang Yatim satunya.. ????

Sudah seharusnya kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang telah terjadi. Belajar untuk melihat lebih dalam lagi tentang nilai kehidupan.

Ya Allah terimakasih atas pertemuan ini, atas hikmah ini, atas semua yang telah Engkau berikan.