Sebening Cinta Afifah

Sebening Cinta Afifah

-Kenangan dengan Emak
Garut, 25 Januari 2005

"Fah... Fifah... Kesini nak, bantuin emak cuci piring dulu ya sebelum kamu berangkat sekolah" teriak emak, "baik mak, Fifah bantuin" ucapku seraya berlari kecil menuju dapur. Sudah menjadi kebiasaan ku membantu emak sebelum berangkat sekolah, sekolah ku jam masuknya setelah dzuhur sebab pagi harinya ruangan tersebut dipinjam oleh pihak Madrasah Tsanawiyah mengingat masih kurangnya ruangan serta jumlah siswa yang semakin banyak sehingga harus meminjam ruangan sekolah Madrasah Ibtidaiyah.

Setelah selesai mencuci piring, kemudian aku mandi dan merapihkan diri untuk pergi sekolah. Tak lupa juga aku menunaikan Sholat Dzuhur, tak berselang lama terdengar teriakan teman-temanku yang mengajak untuk pergi bersama-sama ke Sekolah. Fifaaah... Fifaaah hayuk berangkaat, teriak ulan dan fatimah. Iya lan sebentaar pamit dulu sama emak, gegas aku menghampiri emak yang tengah sibuk memilah daun tembakau. Maak, fifah berangkat dulu ya ucapku sembari mencium tangan emak yang hitam karena daun tembakau. Fifah, maaf ya emak gak ada uang buat bekal kamu, ucap emak merasa sedih. Iya gak apa-apa mak fifah masih ada uang kemarin kok. Bersyukur sekali kemarin aku dikasih makanan sama bi edah waktu di sekolah,  sehingga aku dapat menyimpan uang jajanku.
- - - - - - - - - - -
Fifah PR kamu sudah selesai belum ? Tanya Fatimah, aku mau niron (mencontek) atuh lah meuni lieur ieu teh ah teu ngarti, da Pak Dana mah mere soal teh meuni loba-loba teuing (saya mau lihat, pusing tidak mengerti gara-gara Pak Dana memberi soal terlalu banyak). Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Fatimah, sudah kok Tim. Nanti saja ya di kelas, kalau di jalan mah riweuh. Oke Fifah Terima Kasih ya. Sudah menjadi kebiasaan teman-temanku jika mereka tidak terlalu mengerti soal PRnya maka jalan ninjanya adalah mencontek punya ku, aku berniat untuk memberi tahu mereka tetapi mereka menolak ingin langsung saja melihat jawabannya, katanya nanti saja kalau ada waktu yang pas kita belajar bareng. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

Ketika sampai di Kelas lekas aku mengeluarkan buku PR ku yang langsung diambil oleh Fatimah dan Ulan buru-buru mereka membukanya dan menyalin jawabannya. Dan setelah beberapa menit selesai sudah aksi mencontek mereka, tetapi tiba-tiba masuk Bu Enung ke ruangan Kelas kami dan memberitahukan informasi bahwa Pak Dana hari ini sakit dan tidak bisa mengajar, dan seketika ruangan menjadi riuh dengan sorak sorai teman-teman yang kegirangan bahwa Pak Dana tidak akan masuk beberapa hari ini. Mengingat bahwa Pak Dana adalah guru yang kiler serta jika memberi PR sangat banyak sekali. Maka mereka sangat senang dan berbahagia sekali.

"Aduh hanjakal ih ngerjakeun PR" 
"Hanas riweuh ah buru-buru niron" 
Ucap beberapa temanku tak terkecuali Fatimah dan Ulan yang manyun tapi senang juga. 

Akhirnya, mata pelajaran kedua dan ketiga selesai juga sehingga hari ini kami bisa pulang lebih awal. Fah hayuk jajan, aku traktir deh karena tadi udah dikasih contekan hehe, ajak Fatimah dan Ulan. Bergegaslah kami bertiga ke Kantin. Dan hari ini uang jajanku tempo hari kembali aman masuk ke dalam tas.

Ketika sampai rumah, aku melihat emak sedang duduk di kursi dengan teh dan singkong. Assalamualaikum mak, kembali kuraih tangan emak dan menciumnya. Kamu Sholat dulu sana dan ganti pakaian ya terus makan. Baik mak, ucapku sembari berjalan masuk ke dalam rumah. Setelah aku selesai Sholat dan makan aku kembali menemui emak di depan, Fah hayuk belajar Bahasa Arab tentang bilangan ya, dengarkan dulu emak nanti diikuti sama kamu ya. Baik mak, kataku dengan menganggukkan kepala. Waahidun 1, Itsnaani 2, Tsalaatsatun 3, Arba'atun 4, Khomsatun 5. Sok ikuti emak ya, dengan semangat aku mengikuti ucapan emak tentang bilangan dalam Bahasa Arab tersebut. Ini sudah menjadi kebiasaan emak, yang selalu mengajarkanku tentang banyak hal. Kami selalu menghabiskan waktu sore dengan berbagai hal yang menyenangkan dan tentunya membuat pengetahuanku bertambah. Terima Kasih emak, gumamku pelan.

Bersambung

Hayooo ada yang bisa tebak Afifah kecil ini kelas berapa yaaa ????????

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.