Restart Berulang Kali

Suatu sore yang crowded, membuatku tergesa memasukkan ponsel ke tas. Aku tidak ingat, apakah layar sudah kumatikan. Bergegas aku membereskan buku dan lembar-lembar fotokopian, menjejalkannya masuk tas. Tak sabar ingin segera pulang, karena mendung sudah menggantung, dalam hitungan menit bakal hujan.

WAAAAAAA!!!!

Panik menyambarku, ketika di rumah aku menemukan ponselku: Mati tidak, hidup pun tidak! Layarnya gelap, dengan simbol mereknya di tengah. Loading menuju hidup.

Oh, baiklah.

WAAAAAAA!!!!

Hanya sedetik ia hidup, lalu wafat lagi! Lalu loading mau hidup lagi. Setelah hidup sedetik, mati lagi!

Waaaa ... TOLOOONG ... ponselku sekarat ....

Aku segera berusaha mematikan ponsel. Kupencet tombol off kuat-kuat. Tidak berhasil. Kupencet lagi. Kupencet lagi. Lagi. Lagi.

Ponsel bergeming. Ia tetap sekarat. Hidup sedetik lalu mati, lalu berusaha hidup, lalu mati lagi. Hidup mati hidup mati.

Rasanya lemes dan hopeless.

Akhirnya, aku berhasil mematikan ponsel. Fiuh. Lega. Rasa penasaranku kemudian mengambil alih. Kuhidupkan ponsel lagi, dan .... 

Waw waw waw ....

Ponsel kembali sekarat! Ampuuun ....

Akhirnya aku bawa si ponsel ke konter reparasi, solusinya cuma satu: RESTART.

Ini bukan pertama kali ponselku di-restart. Kapan dulu pernah sekali. Agak merepotkan karena aku kehilangan semua kontakku, gara-gara nyimpen kontak bukan di emailku.

Belajar dari kesalahan itu, aku memastikan menyimpan kontakku dengan aman. Jadi, jika kali ini ponsel harus restart, rasanya aku enggak bakalan kehilangan sesuatu yang penting. 

"Tidak apa-apa, Bu, jika harus restart?" si pegawai perempuan bersuara bas itu memastikan izinku.

"Ya, Mbak. Kalo ada solusi selain restart, sih, lebih baik," jawabku pasrah. Ada sih foto-foto dan beberapa desain buatanku. Tidak apa, biasanya masih ada di aplikasi.

Restart.

Si mbak pegawai menuliskan kata itu di label putih dan menempelkannya ke ponsel.

***

Horeee ...
Aku bersorak dalam hati ketika ponsel kembali normal. Dengan tersenyum lebar, aku meninggalkan konter itu. Sesampai di rumah, aku meluangkan waktu untuk mengunduh berbagai aplikasi yang kubutuhkan.

WAAAAAAA!!!!

Kaget aku! Tanpa intro, permisi, atau basa-basi, si ponsel sekarat lagi .... Huaaaaa ....

Hanya selang kurang dari 24 jam, ponsel rusak lagi. Esok harinya aku kembali ke konter itu. Si teknisi berjanji akan perbaiki tanpa memungut biaya.

"Bu, ini ada internal spare part yang sudah lemah. Jika terulang lagi, tidak ada harapan lagi, Bu," kata si teknisi sambil mengulurkan ponselku.

Kali ini, dengan ekstra hati-hati, aku menghidupkan si ponsel. Mengunduh beberapa aplikasi yang paling kubutuhkan. Rasa was-was menipis ketika ponsel bertahan melewati 24jam. Esok hari, semangatku menebal. Yey .... 

Hanya saja, kehidupan nyata tidak secerah sinetron atau film Hollywood. Ponsel kesayangan kembali sekarat ....

Sedih ....

Singkat cerita, aku menemukan konter lain, yang punya teknisi lebih jago.

"Bu, sudah ada sekitar duapuluh ponsel dengan kasus seperti itu yang kami perbaiki," katanya mencoba meyakinkanku.

Baiklah.

Perbaikan pertama, gagal. Ponsel kembali sekarat. Perbaikan kedua, ternyata gagal lagi. Sekarat lagi. Perbaikan ketiga ....

"Harusnya sekarang sudah aman, Bu," janji si teknisi dengan penuh percaya diri.

Baiklah.

HOREEEEEEEE ....

Ponselku pulih, meskipun beberapa aplikasi tidak kompatibel karena versi setelannya diturunkan. Tidak apa-apa. Fungsi utama dan aplikasi penting aman, kok.

***

Orang bilang tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Kita manusia, sering banget melakukan kekeliruan, kesalahan, dan sering ngalamin kondisi buruk. Bahkan mungkin sekarat berkali-kali seperti ponselku itu. Juga restart berkali-kali.

Sisi baiknya, artinya kita sering mendapat kesempatan berkali-kali dan berulang kali, untuk memperbaiki diri. Memulai sesuatu yang lebih baik. Kesempatan yang sangat pas untuk dimaknai di hari-hari ini.

Selamat Idulfitri untuk sahabat dan kerabat. Mohon maaf lahir batin. Semoga kita semakin bijak, dan kehidupan kita semakin baik.

Khusus untuk teman-teman yang sedang dalam kondisi buruk (baik kesehatan, keuangan, karir, atau aspek lain dalam kehidupan): be strong! Jika harus restart, jangan takut. Semoga semuanya segera pulih dan bahkan membaik. (rase)