Pintu Surgaku

Banyak amal yang bisa menghantarkan kita ke surga, jika belum menikah dan orangtuamu masih lengkap, bersyukurlah karena pintu surgamu di depan mata.

Pintu Surgaku

 

Pengen masuk surga? Pengen dong! Siapa yang gak pengen, bahkan mereka yang Allah sebut dengan "melampaui batas" (bahasa manusianya pendosa) pun pasti mengingingkan surga di hari akhirnya. Tapi ternyata melakukan amalan yang bisa menghantarkan ke surga itu gak segampang membaca nasehat buku atau mendengar ceramah ustadz. 

Jadi, beneran pengen masuk surga? Udah tahu caranya? Kata para ulama gak usah jauh-jauh cari surga, lihat di dalam rumahmu. Ada siapa? Ya! Ada ibu dan ayah. Nah itu pintu surga terdekat kita, ga perlu ngeluarin uang buat sedekah rutin, wakaf rutin, infaq rutin, atau gak perlu ngeluarin tenaga untuk bantu korban bencana alam, gaperlu ngeluarin suara buat dakwah sana sini. Kalau mau dekatnya loh ya. Cukup... Berbakti pada mereka. Patuhi, rawat, sayangi orangtuamu, apapun dan bagaimanapun kondisi mereka. 

Wih gampang banget ya! Eits... Ternyata gak segampang itu ferguzo, walaupun modalnya simple kayak gitu, ternyata gak semua orang gampang untuk berbakti kepada orangtuanya. Lah kok bisa? Kan orangtua yang udah lahir dan besarin kita. Hmmm aku gatau juga sih kenapa dan gimana cara jelasinnya, tapi ya gak gampang aja, gak semua orang bisa iya-iya ikhlas dengan perintah dan arahan orangtua. Sebagiannya mengikuti dengan mendumel, sebagiannya melawan dengan argumen, atau sebagiannya kabur mogok jadi anak dan gamau pulang. Gak semua orang bisa dan mau rawat orangtuanya makanya ada banyak kasus anak menelantarkan orangtua di usia lansia. Dan gak semua orang bisa sayang tulus ke orangtuanya, kebanyakan mereka kalo pun sukses paling ngirim uang doang tanpa ada kata-kata manis atau kecupan dan pelukan hangat untuk orangtuanya. 

Itulah kenapa anjuran bakti dan patuh kepada orangtua ini Allah ulang beberapa kali dalam KalamNya, sama sih dengan bakti dan merasa cukup dengan suami. Sesuatu yang sifatnya ditekankan dalam Al Quran itu menurutku pasti bukanlah sesuatu yang simple dan gampang untuk dilaksanakan, entah karena alasan apapun, pasti sesuatu yang membutuhkan ilmu, iman dan sabar serta pengendalian diri yang kuat dalam melaksanakannya. 

Katanya, walaupun orangtuamu jahat sekalipun, tak mencukupimu sekalipun, tak merawat dan membesarkanmu sekalipun, menganiayamu sekalipun, mmmm tetap kita harus patuh dan berbuat baik pada orangtua. Kecuali ya kalau disuruh murtad, buka aurat atau melakukan yang Allah dan Rasul larang, itu baru boleh di tolak perintahnya, tapi itupun harus dengan cara yang baik nolaknya.

Nulisnya gampang euy, yagak? Bacanya juga gampang. Coba aja implementasikan dalam kehidupan. wkwkwk pasti kepala nyut-nyut jika mendapati omelan ibu yang gak berhenti, pasti berat hati mengikuti keinginan bapak untuk kuliah dengan jurusan yang bapak inginkan, dan yang lainnya. Pasti nyerti hati jika usaha yang dilakukan tak di apresiasi, lalu dibanding-bandingkan dengan anak lain atau saudara lain? yakan yakan? Makanya saat ini banyak betebaran kelas "luka pengasuhan" atau "inner child" yang berfungsi untuk me-healing rasa sakit anak atas sikap orangtuanya.

Lalu bagaimana? Apakah masih menginginkan surga lewat pintu orangtua? Masih dong ya! Harus semangat, minta dilembutkan hatinya sama Allah, supaya bisa tenang menghadapi pintu tengah yang saat ini semakin renta badannya, semakin keriput tubuhnya, semakin sayu matanya. Ahhh jadi sedih kaan? Ya gitudeh... 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.