Sampahmu adalah Hartaku

Sampahmu adalah Hartaku
Sumber imaji: instagram Europe on Screen
Dokumenter panjang Movements of a Nearby Mountain (2019), karya sutradara Sebastian Brameshuber, adalah film ke-9 yang saya tonton di festival film edisi online Europe on Screen 2020. Durasinya 86 menit, berbahasa pengantar Jerman, Nigeria, Inggris, dan lainnya.
 
Film ini mengikuti sepenggal kehidupan Cliff, 35 tahun, imigran asal Nigeria di Austria. Montir mobil otodidak yang menjalankan bisnis di workshopnya di wilayah Pegunungan Alpen, Austria. Cliff membeli mobil tua, bekas, dan rusak. Sebagian mobil bekas itu dipreteli, dan onderdilnya dijual ke negara asalnya. Atau, dikanibalkan ke mobil lain.
 
Memanfaatkan peluang, bisnisnya pun berjalan cukup baik. Di Nigeria, permintaan akan onderdil bekas cukup tinggi. Daya beli mobil baru masyarakat Nigeria sangatlah rendah, sementara sistem transportasi publiknya tak memadai. Sebaliknya, di Austria orang memilih menjual mobil lama dan membeli mobil baru, daripada mereparasi mobil lamanya. Karena, biaya reparasi mobil sangat mahal.
 
Mobil-mobil lama yang sudah diganti onderdilnya oleh Cliff, tak hanya dikirim ke Nigeria. Tapi, juga diminati oleh imigran dari negara-negara Eropa Timur seperti Rumania, Bulgaria, Hongaria, atau Negara lainnya. Mereka datang ke workshopnya untuk membeli mobil bekas. Atau, menjual ke Cliff. Begitu cara Cliff mendapatkan sumber-sumbernya. Selain mencari dengan cara berkeliling, lalu menyelipkan kartu namanya di mobil yang diminatinya.
 
Melalui dokumenter ini kita bisa melihat kegiatan harian Cliff. Mempereteli onderdil dengan teliti, dan mengemasnya dengan ketelitian yang sama. Semua dilakukannya sendirian. Di situ juga ia melakukan kegiatan lain. Memasak, mencuci baju dengan tangan, mengambil air dari sungai terdekat untuk mencuci, bercukur. Dan, memberi makan kucing yang bernama Miki.
 
Tempo-tempo, temannya sesama imigran Nigeria, Magnus, montir juga, datang berkunjung. Kadang Magnus membantu Cliff, sering-sering mereka hanya santai sambil membicarakan bisnis dan impian-impian. Atau, mengamati dan membahas orang-orang yang bermain paintball di dekat workshop. Dalam sebuah wawancara, sutradara Sebastian bercerita. Bahwa, dia mengenal Cliff saat sedang membuat film lain, yang tokohnya suka main paintball di situ
 
Semula, saya sangka bahwa onderdil-onderdil yang dikemas Cliff, akan dikirim ke Nigeria dengan menggunakan jasa kargo atau sejenisnya. Ternyata, Cliff mengantarkannya sendiri, membawanya dengan sebuah mobil tua ke kampung halamannya. Mobil tua itu adalah mobil yang sebelumnya selalu terlihat berada di workshop-nya di Austria. Beberapa kali tampak Cliff memasukan kemasan-kemasan besar onderdil ke mobil itu. Dengan bantuan forklift, berhubung berat.
 
Penasaran sebetulnya, ingin melihat bagaimana proses perjalanan mobil tua dan onderdil-onderdil itu, dari Austria ke Nigeria. Pasti menarik. Saya ingin tahu apakah Clff bepergian bersama dengan mobil itu, atau terpisah. Tapi, mungkin akan menjadi terlalu bertele-tele bila segala proses pengurun ekspor-impor dipertontonkan. Entahlah.
 
Sungguh menarik melihat dua dunia yang berbeda, Austria dan Nigeria. Dari dingin, dan sepi tapi moderen di workshop terpencil. Ke daerah yang panas, berdebu, hiruk pikuk, dan di mana manual labor lebih berperan. Di Austria Cliff dengan mudah mengangkat kemasan-kemasan yang besar dan berat sendirian, dengan dibantu forklift. Di Nigeria diperlukan sejumlah orang untuk mengeluarkannya dari mobil.
 
Ada banyak hal yang bisa lebih dalam lagi digali dari apa yang terlihat di dokumenter ini sebetulnya. Sutradara Sebastian mengakui bahwa filmnya memang lebih dekat ke puisi daripada prosa. Dia memberi satu contoh tentang keterpencilan daerah industri terbengkalai, di mana workshop Cliff berada.
 
Workshop yang tampak jauh dari mana-mana, padahal tak jauh dari situ terdapat jalan raya yang sibuk. Dengan mobil-mobil yang berseliweran. Yang kalau kita amati, suaranya terdengar di film dokumenter ini. Mereka yang berada dalam kendaraan yang lalu-lalang tersebut mungkin tak tahu bahwa, ada Cliff yang berkegiatan di tempat yang terpencil dan sepi itu.
 
Mungkin, itu sebab dokumenter ini diberi judul Movements of a Nearby Mountain. Atau, mungkin juga karena workshop Cliff yang aktif itu berada tak jauh dari bekas sebuah tambang besi di kaki Gunung Erzberg. Tambang besi yang sudah ditinggalkan ini adalah tambang besi open pit terbesar di Eropa Tengah, yang beroperasi sejak jaman Romawi. Dan, konon, berkaitan dengan legenda dewa hujan Romawi, Aquarius.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.