Perkara Hati dalam Ilusi

Perkara Hati dalam Ilusi

Siapa sangka cinta butuh pertemuan? Siapa sangka cinta tak bisa datang dari sebuah jarak yang amat jauh?

Kisah ini bercerita soal cinta dalam ilusi tetapi penuh nyata. Kata ilusi menyiratkan arti kegilaan yang teramat, menciptakan sebuah halusinasi hingga terasa nyata. Mungkin sebagian orang akan berfikir ini adalah sebuah harapan yang tak akan terjamah oleh tangan. Atau mungkin sebagian akan berfikir, jika takdir siapapun tak akan menyangkanya.

Kisah cinta seperti ini jadi kemelut bagi setiap insan yang merasakannya. Ketakutan akan beribu cercaan manusia yang tak tahu sebuah perasaan yang tidak bisa dihalau oleh setiap hati. Siapa yang bisa mendeskripsikan sebuah kata cinta secara gamblang? Cinta hanyalah sebuah perasaan yang datang dan pergi silih berganti tanpa wujud. Entahlah, dari mana cinta ini datang. Kalau boleh berkata, cinta datang dari hati yang bisa merasakannya. Sungguh cinta itu indah, tatkala mendatangkan rasa sakit dari sebuah kata “kehilangan.” Bersyukurlah bagi setiap insan yang pernah merasakan cinta. Tak perlu risau dengan sakit yang rasa cinta bawa, ambillah sebagai sebuah pelajaran, toh rasa cinta pernah membuatmu bahagia. Sesungguhnya kalian semua tahu, tak ada yang sempurna di dunia ini, sedih senang akan selalu beriringan dalam hidup.

Cinta yang tumbuh diatara dua insan ataukah cinta dari seorang insan yang disebut dengan “cinta bertepuk sebelah tangan” dan terhalang jarak ribuan mil. Terdengar menyedihkan. Mungkin kalian sudah banyak mendengar cerita cinta seperti ini, tapi tak ada salahnya untuk menceritakan kisah ini. Setiap orang punya kisah sendiri, termasuk seorang gadis yang bernama Ruzar.

Ruzar ingat betul kegalauannya akan lemahnya ia dalam bergaul. Yah begitulah dia, seorang gadis yang pendiam dan sulit mengungkapkan persaannya. Dibalik itu, tumbuh keinginan untuk memiliki banyak teman. Berbagai cara ia lakukan untuk melawan rasa takutnya. Ruzar dengan silih berganti mengikuti banyak komunitas, tentu agar ia bisa belajar mengenal orang.

Suatu malam Ruzar berfikir untuk mencari teman asing lewat komunitas sosial media. Tak disangka banyak yang ingin berteman dengannya, banyak dari mereka yang menghubungi Ruzar dari sambungan suara. Ruzar yang polos, merasa takut. “Akankah mereka orang yang baik,” pikirnya.

Ruzar memberanikan diri merespon beberapa diantara mereka. Pasti kalian telah tahu di dunia ini hal baik dan buruk saling melengkapi. Sama dengan apa yang ditemui Ruzar. Teman maya Ruzar ada yang berlaku baik dan buruk. Namun, Ruzar tetap teguh untuk mencari banyak teman dan teman yang buruk ia tinggalkan.

Keesokan harinya, ada seorang laki-laki yang menghubungi Ruzar. Ia tak langsung merespon karna khawatir laki-laki itu bukanlah orang baik. Berhari-hari Ruzar menimbang-nimbang dan berfikir, hingga akhirnya ia memberikan tanggapan pada laki-laki itu.

Ruzar bagaikan gadis bodoh yang merasa takut dengan orang asing tetapi tetap mencari pertemanan lewat sosial media. Entah petunjuk apa yang didapatkan Ruzar, ia hanya menilai baik-buruk orang dari sebuah nama “Isyan”.

Ya Isyan, nama laki-laki itu.

Hubungan mereka terjalin dengan baik, mereka sering berkomunikasi. Awal mulanya setiap hari mereka selalu bertukar pesan. Bulan silih berganti menjadi setiap minggu, hingga kini menjadi setiap bulan.

Bukan masalah berapa lama mereka menjalin pertemanan, tapi ada benih-benih cinta yang bertaburan lewat pesan singkat.

Tak berselang lama, Ruzar merasa nyaman dengan Isyan. Ruzar merasakan cinta, ia menyukai laki-laki itu. Percakapan mereka begitu mengalir seperti teman dekat yang pernah bertemu.

Konflik mulai timbul di pikiran Ruzar, berbagai tanya bermunculan. “Apakah Isyan telah memiliki gadis lain,” tanya Ruzar pada dirinya sendiri.

Suatu malam Ruzar merasa lelah dengan rutinitasnya, ia juga sedang sakit saat itu. Begitu sampai di rumah, Ruzar bergegas menuju kamar dan berbaring. Rasa kalut sedang menghantui hatinya. Beberapa hari ini Isyan tak kunjung memberikannya pesan, padahal Ruzar sangat merindukannya. Perasaan itu ia obati dengan memandang foto-foto Isyan di sosial media. Ruzar juga mencari-cari informasi tentang Isyan. Anak muda zaman ini menyebutnya dengan “stalking”.

Tiba-tiba muncul notifikasi pesan dan Isyan lah yang mengirimkan pesan itu. Seolah rindu yang berkelebat di hatinya telah mendapatkan obat penawar.

Ingat kah kalian, apa yang membuat Ruzar ragu untuk mencintai Isyan? Iya, Ruzar bimbang karena tidak tahu apakah Isyan telah memiliki pasangan atau belum.

Tak disangka, Isyan menanyakan hal yang sama kepada Ruzar. Hal yang ingin diketahui Ruzar justru ditanyakan oleh Isyan.

“Ruzar bolehkah aku bertanya tentang hal pribadi jika kamu tidak berkeberatan?” tanya Isyan.

“Tentu, tanyakan saja. Soal apa?” jawab Ruzar.

“Tidak kah kamu memiliki kekasih?” balas Isyan.

Membaca pesan itu, kepala Ruzar penuh dengan tanda tanya. Apa tujuan Isyan menanyakan hal itu. Apakah ini petunjuk dari Tuhan untuk menjawab semua pertanyaan dalam hati Ruzar selama ini. Tentu Ruzar menjual mahal untuk menjawab dengan perasaan harap tapi ragu.

“Ada apa? Apakah kamu sedang patah hati?” Ruzar kembali bertanya.

“Haha, apakah aku terlihat seperti itu?” balas Isyan lagi.

Tanya jawab yang tak berujung, membuat Ruzar memeberanikan diri untuk bertanya untuk menjawab kegalauannya tanpa menjawab pertanyaan Isyan sebelumnya.

“Isyan, bagaimana dengan mu? Apakah kamu memiliki kekasih?”

“Tidak, tapi iya aku punya gebetan, tapi tidak serius dengannya.”

Setidaknya Ruzar tahu sedikit tentang hal pribadi Isyan. Isyan tak pernah memiliki kekasih ia tak pernah berpacaran tapi hanya sedang menaksir seseorang dan tak diseriusi. Entahlah apakah ini kabar bahagia atau buruk bagi Ruzar.

“Isyan, apakah kamu akan menikahinya? Dan kamu akan pergi?Aku akan hanya bisa berkata “selamat tinggal.” Tanya Ruzar sedih.

“Hey sayang, kalau logikanya begitu kamu juga akan meningalkanku jika lebih dulu menikah. Aku tidak akan meninggalkan mu. Kamu adalah satu-satunya temanku dari Indonesia dan jangan bersedih begitu.” Jawab Isyan seolah-olah berusaha menenangkan.

“Baiklah, sampai jumpa. Maafkan aku jika mengganggumu, sampai jumpa.” Ruzar berusaha mengakhiri dialog itu.

“Hey, kamu tidak menggangguku dan akupun tidak merasa terganggu dan maafkan aku jika telah membuatmu sedih. Kamu boleh berkata apa saja kepada ku tanpa rasa ragu. Sampai jumpa!” Balasan terakhir Isyan dengan kalimat-kalimat menenangkan.

Penuh lika-liku kisah ini, tidak ada yang tahu begitupun dengan Ruzar tentang perasaan Isyan padanya. Apakah Isyan hanyalah seorang teman ataukah ia menaruh hati pada Ruzar. Perkataan Isyan dalam tiap kalimat terasa menggantung.

Cinta begitu rumit ketika salah satunya tidak bisa mengungkapkan perasaan yang sejujurnya. Itulah Ruzar yang ragu untuk mengungkapkan perasaannya pada Isyan.

Ruzar merasakan sakit, ditambah jika ia melihat foto gebetan Isyan yang ia rasa lebih cantik darinya. Tapi Isyan berkata gadis itu hanya gebetan dan ia tidak pernah menjalin asmara dengan siapapun. Ruzar bertambah tenang dengan perasaan cinta yang mengembara. Isyan adalah laki-laki yang ia cari, laki-laki yang tidak pernah berpacaran dan Ruzar terus berharap suatu saat nanti akan bisa bersama Isyan.

Logika Ruzar berusaha untuk berfikir logis bahwa suatu saat nanti bisa saja Isyan juga akan mengungkapkan perasaanya ke gadis itu ataupun ke gadis lain yang ia cintai dan bukan ke Ruzar, seorang gadis dari Indonesia yang tidak pernah ia lihat wajah dan fisiknya secara langsung.

Namun, mereka tetap menjalin komunikasi lewat pesan singkat tanpa harus tahu akan berakhir dimana. Tetap saling memberikan perhatian dan tertawa bersama meski dalam kebisuan.

Begitulah mereka, sedih, senang, tertawa, gelisah, emosi semua dalam kebisuan pesan singkat. Tanpa suara, tapi Ruzar merasakannya di hati selama 3 tahun ini. Sedangkan Isyan, tak tahu apakah ia merasakannya juga di hati ataukah ia anggap hanya angin lalu.

Huh! Sungguh kisah yang menyebalkan tanpa harus tahu akhirnya apakah takdir akan membawa mereka untuk hidup bersama ataukah akan berpisah seiring berjalannya waktu. Penuh teka-teki dan hanya Tuhan yang tahu.

Jangan mengira kisah seperti ini hanya milik satu dua orang. Berkacalah! Bisa jadi ini kisah kamu, dia atau siapapun. Sungguh! Doakannlah!, agar kisah-kisah seperti ini menemukan akhir yang manis untuk dikenang dan bukan sebuah perpisahan yang pahit.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.